WELCOME--- SUGENG RAWUH--- SELAMAT DATANG--- AHLAN WASAHLAN---"BERSATU KITA MAMPU"... WELCOME--- SUGENG RAWUH--- SELAMAT DATANG---AHLAN WASAHLAN--- "BERSAMA KITA BISA"...

Tuesday, March 17, 2009

Perawat Indonesia Diminati

Permintaan akan tenaga perawat dari Indonesia oleh sejumlah negara hingga saat ini masih besar, seperti Yordania, Syria, Kuwait, Jepang, Korsel, Australia, Kanada dan Selandia Baru. Bahkan, Saudi Arabia masih membutuhkan sedikitnya 10.000 perawat untuk tahun ini.

"Tenaga perawat Indonesia cukup diminati oleh pemerintah Arab Saudi, mengingat dari segi keterampilan dan pendidikan sudah sesuai dengan standar yang mereka terapkan," ungkap Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati), Nurfaizi di Jakarta, Jumat (20/2).

Kendati demikian, menurut dia, penempatan perawat dari Indonesia ke luar negeri masih terkendala oleh masalah pengetahuan bahasa, dana penempatan, serta pengadaan tenaga perawat. Untuk melatih dan menyiapkan seorang TKI hingga penempatan, dibutuhkan biaya sedikitnya Rp 10 juta.

"Belum lagi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan masih kurang karena sudah terserap untuk kebutuhan rumah sakit di dalam negeri," kata Nurfaizi yang berharap agar pemerintah membantu penyediaan dana baik melalui anggaran departemen maupun kucuran kredit penempatan tenaga kerja formal.

"Paling tidak pemerintah bisa menyiapkan SDM dan tenaga instruktur agar target penempatan tenaga kerja formal 50 persen berbanding 50 persen dengan tenaga informal bisa segera tercapai atau paling tidak mendekati," katanya.

Nurfaizi menambahkan, Perusahaan Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) terus berusaha meningkatkan pengiriman tenaga kerja formal ke luar negeri, khususnya di sektor perawat. Karena, permintaan mereka di Saudi Arabia dan negara Timur Tangah lainnya cukup tinggi. Peluang yang bagus itu juga terdapat di negara-negara Asia Pasifik.

Dalam upaya memenuhi permintaan Saudi Arabia, sebanyak 240 perawat binaan PT Amri Margatama dilepas Senin lalu dari kantornya di Bekasi. Perusahaan itu kini sudah menempatkan 2.193 perawat dengan upah sekitar sekitar 1.300 hingga 1.500 dolar AS per bulan atau sekitar Rp 16,5 juta per bulan.

Saat pelepasan yang dilakukan Nurfaizi itu, hadir antara lain Ketua Umum Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) Yunus Moh. Yamani, Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa TKI Asia Pasific (Ajaspac) Ismail Sumaryo, dan Ketua Umum Indonesia Employment Agencies Association (Idea) Adri Nelwan.

Direktur PT Amri Margatama Said Umar mengungkapkan, tenaga perawat yang direkrut untuk ditempatkan di Saudi Arabia berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Hal itu dilakukan melalui kerja sama dengan salah satu rumah sakit swasta di daerah.

"Dengan rumah sakit itu dilakuka perekrutan dan melatihnya selama dua bulan. Setelah itu, mereka ditarik ke BLK Amri Margatama di Jatiasih Bekasi untuk dilatih lagi, khususnya penggunaan bahasa Inggris dan Arab," kata Said.

Untuk biaya perekrutan dan penempatan, menurut dia, pihaknya harus menanggung semua biayanya. Namun, setelah mereka bekerja di Saudi Arabia maka pembayarannya baru diperhitungkan. (A-78/A-26).

No comments:

Post a Comment