Liputan6.com, Queenland: Gara-gara muak, beberapa perawat di Queenland, Australia, beralih profesi sebagai pelacur. Harian The Courier-Mail melaporkan, Senin (22/12), seorang perawat yang sudah bekerja selama 10 tahun mengaku dia dan paling tidak empat temannya telah pindah kerja sebagai pelacur. “Kami tidak tahan dengan lingkungan kerja yang kekurangan tenaga dan membuat stres,” ujar Jenna, bekas perawat.
Jenna dan perawat lainnya juga mengaku, gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Kalau perawat menyebabkan kematian akan didakwa. Namun tidak ada pengaruh berarti jika pekerjaan mereka berjalan mulus.
Berdasarkan survei serikat perawat di Australia menunjukkan, sebanyak 45 persen perawat pernah mengalami kekerasan dalam bekerja. Hal tersebut dibenarkan Jenna. Kekerasan di rumah sakit dianggapnya lebih rawan dibanding di tempat pelacuran. “Di rumah bordil, ada tombol alarm yang siap mendatangkan petugas keamanan jika pelanggan kurang ajar,” ujar Jenna memuji pekerjaan barunya.
Menteri Kesehatan negara bagian Queensland, Stephen Robertson, kecewa dengan perawat yang beralih karier itu. “Perawat di Queensland mendapat gaji terbesar sejak upah naik 26 persen pada tahun 2006,” katanya.
Namun Jenna punya pendapat lain. “Setelah Ledakan bom di Bali, unit luka bakar di rumah sakit Royal Brisbane and Women mendapat banyak tambahan pasien. Akhirnya, dokterlah yang mendapat penghargaan sedangkan perawat tidak mendapat apapun,”katanya.(OMI/ANTARA)
No comments:
Post a Comment